Dokter ortopedi adalah dokter yang memiliki keterampilan dalam menangani cedera akibat olahraga ataupun kecelakaan. Selain itu, dokter spesialis ini juga berperan dalam mendiagnosis dan memberikan pengobatan pada penyakit yang berkaitan dengan tulang, sendi, tendon, otot, dan saraf. Untuk menjadi dokter spesialis ortopedi seorang dokter umum harus menyelesaikan pendidikan dan pelatihannya di bidang ortopedi selama 10 semester. Dokter spesialis ini bisa menangani pasien dari segala usia, mulai dari bayi, dewasa, hingga lanjut usia lansia. Di Indonesia, ada sekitar 8 subspesialisasi kedokteran ortopedi yang meliputi Subspesialis trauma dan rekonstruksi Subpesialis tulang belakang Subspesialis tumor tulang Subspesialis ortopedi pediatrik anak Subspesialis olahraga dan arthroskopi ortopaedi, Subspesialis tangan dan operasi kecil microsurgery Subspesialis rekonstruksi dewasa hip and knee Subspesialis bioortopedi bioorthopaedic Berbagai Kondisi yang Ditangani Dokter Spesialis Ortopedi Ada beberapa penyakit atau gangguan yang dapat ditangani dokter ortopedi, di antaranya Cedera akibat olahraga, aktivitas tertentu, atau kecelakaan Gangguan pada tulang, meliputi infeksi tulang, patah tulang, osteoporosis, tumor tulang, dan deformitas atau kelainan bentuk tulang Gangguan pada persendian, seperti radang sendi, robekan ligamen, bursitis, nyeri sendi, pergeseran atau dislokasi sendi, dan pembengkakan pada sendi Gangguan medis pada tulang belakang, seperti tumor tulang belakang, nyeri punggung, skoliosis, serta cedera dan patah tulang belakang Gangguan di area lutut, seperti tendinitis, nyeri lutut, cedera meniskus, dan ligamen terkilir atau robek Nyeri tumit dan pergelangan kaki Masalah pada tangan dan pergelangan tangan, seperti patah tulang tangan atau pergelangan tangan, carpal tunnel syndrome, dan kista ganglion Penyakit pada otot jaringan lunak, meliputi atrofi, sindrom kompartemen, cedera otot dan jaringan lunak, infeksi jaringan lunak, hingga tumor atau kanker jaringan lunak Sederet Tindakan yang Dilakukan Dokter Spesialis Ortopedi Dokter ortopedi memiliki keahlian untuk melakukan berbagai tindakan medis guna mengatasi masalah yang berkaitan dengan sistem pergerakan tubuh, baik yang membutuhkan tindakan operasi atau tidak. Dalam pengobatan, dokter ortopedi akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang untuk memastikan diagnosis. Tes penunjang yang umumnya dilakukan meliputi tes darah, analisis cairan sendi, arthrogram, pemindaian tulang bone scan, foto Rontgen, MRI, dan USG. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter ortopedi akan memberikan pengobatan sesuai kebutuhan, diagnosis, dan kondisi pasien. Pada tindakan nonbedah, dokter ortopedi biasanya dapat meresepkan obat-obatan, menentukan anjuran olahraga, serta merujuk ke bagian fisioterapi guna mengatasi keluhan kesehatan yang dialami pasien. Jika terdapat indikasi tertentu, dokter ortopedi akan melakukan tindakan operasi atau bedah, seperti Arthoroskopi, yaitu prosedur operasi degan mamasukkan kamera dan peralatan khusus yang ke dalam sendi guna mendiagnosis dan mengobati masalah seputar persendian Fiksasi internal, yaitu prosedur untuk menahan pecahan tulang dalam posisi yang tepat dengan pelat logam, pin, atau sekrup, saat tulang dalam proses penyembuhan Fusion, yaitu proses “pengelasan” di mana tulang menyatu bersama cangkokan tulang dan perangkat internal, seperti batang logam, yang bertujuan untuk membuat tulang padat kembali Penggantian sendi parsial, total, atau revisi, yaitu prosedur yang dilakukan ketika sendi yang mengalami kerusakan diganti dengan sendi buatan yang disebut prostesis Tindakan operasi untuk memperbaiki jaringan lunak, misalnya tendon atau ligamen yang robek Osteotomi, yaitu tindakan mengoreksi kelainan bentuk tulang dengan memotong dan memosisikan tulang Amputasi Rekonstruksi ligamen, tulang, dan otot. Operasi tulang belakang, meliputi diskektomi, foraminotomi, laminektomi, dan fusi tulang belakang Prosedur perbaikan atau peremajaan tulang rawan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter Spesialis Ortopedi Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter ortopedi jika mengalami masalah pada sistem muskoloskeletal yang meliputi otot, tendon, saraf, tulang, dan ligamen. Ada beberapa gejala yang menandakan Anda perlu konsultasi ke dokter spesialis ortopedi, yaitu Nyeri otot, sendi, atau tulang yang menetap dan tidak membaik setelah beberapa hari Pembengkakan sendi, otot, atau jaringan lunak yang disertai nyeri, dan panas ketika disentuh Cedera fisik yang menimbulkan nyeri, kesulitan bergerak, atau luka terbuka disertai patah tulang Kaku otot, sendi, atau tulang Kesemutan atau mati rasa di bagian tubuh tertentu setelah mengalami cedera Perubahan bentuk sendi dan tulang yang menimbulkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Bertemu Dokter Spesialis Ortopedi Sebelum berkonsultasi dengan dokter ortopedi, Anda disarankan mencatat keluhan yang dialami, apalagi jika Anda baru saja mengalami cedera. Selanjutnya, kumpulkan riwayat medis yang lengkap, termasuk riwayat pengobatan atau riwayat penyakit tertentu yang pernah atau sedang diderita. Jangan lupa untuk membawa hasil pemeriksaan lain, seperti foto Rontgen atau tes darah jika ada. Dengan demikian, dokter ortopedi akan lebih mudah dalam menndiagnosis dan memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Selain itu, pastikan dokter ortopedi yang Anda pilih telah berpengalaman dalam bidangnya. Anda bisa minta rekomendasi dari orang yang Anda percaya atau dokter umum yang menangani Anda. Anda juga bisa mencari tahu dari penilaian beberapa pasien yang pernah ditangani dokter tersebut.
DokterSpesialis Bedah Ortopaedi dan Traumatologi atau Dokter Ortopaedi adalah dokter yang memiliki fokus untuk menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, mencakup tulang, sendi, tendon, otot, ligamen, dan saraf. Baca juga: Alami Carpal Tunnel Syndrome, Kapan Harus Ke Dokter Ortopedi? Spine surgery atau operasi tulang belakang adalah tindakan medis untuk mengobati masalah yang disebabkan nyeri pada bagian tulang belakang. Meski sebenarnya tindakan operasi bukan pilihan utama karena masih ada prosedur pengobatan lain. Namun, operasi tulang belakang memang dibutuhkan setelah pengobatan lain tidak berhasil untuk menghilangkan nyeri tulang belakang dan semakin parah. Umumnya ini kondisi yang membutuhkan operasi tulang belakang atas saran dokter, antara lain Penyempitan tulang belakang yang menekan sumsum tulang belakang dan saraf stenosis tulang belakang Bantalan tulang belakang cakram rusak ditandai menonjol atau pecah Tulang belakang lepas dari tempatnya Spondylolisthesis Patah tulang belakang karena cedera dan osteoporosis Penyakit cakram tulang belakang karena proses penuaan Skoliosis atau kelainan tulang belakang membuat punggung melengkung berbentuk huruf C dan S Kifosis atau kelainan tulang belakang ditandai orang menjadi membungkuk Nyeri punggung akibat tumor, infeksi atau masalah akar saraf sindrom cauda equina Robotic Spine Surgery Operasi tulang belakang ini sekarang semakin mudah dengan adanya teknologi mutakhir yang canggih dan terintegrasi menggunakan robot, ini yang kemudian muncul istilah 'robotic spine surgery. BACA JUGA Mengenal Operasi Skoliosis dan Prosedurnya Robotic spine surgery adalah operasi tulang belakang menggunakan teknologi robot. Teknik yang digunakan hampir sama dengan laparoskopi yakni minim sayatan, hanya saja menggunakan lengan robot yang digerakkan oleh dokter ahli melalui komputer. Robotic spine surgery ini dilakukan untuk menangani gangguan tulang belakang serius seperti tumor, skoliosis dan retak tulang belakang. Operasi tulang belakang dengan robot ini sudah berhasil digunakan dalam prosedur pengobatan tulang belakang sebagai berikut Vertebroplasty untuk memperbaiki patah tulang belakang Blok anestesi nyeri saraf Reseksi tumor Koreksi deformitas pada tulang belakang Posterior, fusi anterior, dan lateral Dekompresi invasif minimal Operasi revisi untuk kondisi seperti patah tulang belakang, osteomielitis, spondylolisthesis, spondylolysis dan stenosis Keunggulan Robotic Spine Surgery Robotic spine surgery sudah disebutkan memiliki tingkat akurasi penempatan implan screws 99,9% dan tingkat keberhasilannya mencapai 100%. Keuntungan utamanya ahli bedah dapat melihat bidang operasi dalam 3 dimensi 3D. Ada juga perangkat lunak “motion scaling” yang memungkinkan ahli bedah melakukan teknik rumit dengan lebih tepat. Berikut ini manfaat robotic spine surgery dibandingkan dengan operasi terbuka, antara lain Waktu operasi lebih cepat Selama operasi kehilangan lebih sedikit darah Kerusakan pada kulit, otot dan jaringan lebih sedikit Penyembuhan lebih cepat Prosesnya tidak terlalu menyakitkan Risiko infeksi lebih kecil Bekas luka lebih kecil dan kurang terlihat Minim risiko komplikasi setelah operasi Teknologi yang digunakan dalam robotic spine surgery bisa mengurangi risiko ketidakakuratan penempatan implan screws pada tulang belakang yang bisa mengakibatkan cedera sistem saraf dan kelumpuhan. Selain itu juga mampu mengurangi paparan radiasi pada pasien dan tenaga medis yang terlibat dalam operasi. Cara kerja robotic spine surgery Pasien mengenakan baju khusus operasi dan berbaring telungkup di meja operasi Dokter akan membius total dan diberikan alat bantu pernapasan jika diperlukan Dokter akan membuat sayatan kecil di bagian yang akan dioperasi Memasukkan selang lentur yang sudah dilengkapi kamera dan lampu melalui sayatan tadi dengan menggunakan bantuan lengan robot yang dikendalikan dokter melalui komputer Dokter memantau bagian yang dioperasi lewat layar selama operasi robotik berlangsung Luka operasi akan dijahit dan ditutup perban setelah selesai. Biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri setelahnya. Rumah sakit yang sudah menggunakan teknologi robot dan melakukan robotic spine surgery di Indonesia salah satunya adalah Eka Hospital. Salah satu program unggulannya adalah Gatam Institute yang merupakan pusat ortopedi dan tulang belakang. Di Gatam Institute Eka Hospital, tindakan operasi menggunakan robot ini untuk mengatasi kelainan bentuk tulang belakang seperti skoliosis dan kifosis, operasi cervical sampai operasi interbody fusion secara TLIF, OLIF, PLIF dan ALIF. Gatam Institute Gatam Institute adalah pusat ortopedi dan tulang belakang yang memiliki platform revolusioner robot navigasi pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara. Robot navigasi ini akan membantu keamanan pasien saat operasi tulang belakang dengan tingkat akurasi penempatan screws implan sampai 99,9 persen. Selama ini Gatam Institute dalam kurun waktu 8 bulan saja sudah berhasil menangani lebih dari 1000 kasus operasi tulang belakang, di antaranya 100 kasus operasi tulang belakang baik skoliosis dan saraf kejepit HNP dengan menggunakan robot navigasi yang memiliki tingkat keberhasilan mencapai 100 persen. Tak hanya robot navigasi saja, Eka Hospital lewat Gatam Institute menghadirkan beberapa teknologi canggih seperti O-Arm, 3D C-Arm, Standing MRI, dan Instrumen Endoskopi Tulang Belakang Richard Wolf Germany. Sementara itu berikut ini tindakan medis yang ditawarkan Gatam Institute, antara lain Operasi Saraf Kejepit Operasi Tulang Belakang Ablasi Radiofrekuensi RFA Bedah Ligamen Lutut Bedah Ortopedi Bedah Skoliosis Bone Densitometry Injeksi Sendi Sacroiliac Kifoplasti Konsultasi Ortopedi Laminectomy Laminotomy Minimally Invasive Transforaminal Lumbar Interbody Fusion Nucleoplasty Percutaneous Endoscopy Lumbar Decompression PELD Percutaneous Laser Disc Decompression PLDD Percutaneous Stenoscopy Lumbar Decompression PSLD Spine Fusion Transforaminal Block Transforaminal Lumbar Interbody Fusion Vertebroplasty Dokter Spesialis Tulang Belakang Robotic spine surgery bisa dilakukan oleh dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi Konsultan Tulang Belakang Spine. Dokter spesialis ini memiliki kemampuan dan keahlian untuk menangani berbagai masalah kesehatan pada tulang belakang baik itu operasi maupun tanpa operasi. Di Indonesia, sudah ada dokter yang memiliki kompetensi untuk menggunakan robot navigasi untuk robotic spine surgery. Salah satunya Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine yang berpraktek di Eka Hospital BSD. Beliau merupakan dokter terbaik dalam menangani operasi tulang belakang. Tak sendiri, beliau memiliki tim dokter ortopedi sebagai ahli spine yang sudah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi untuk melakukan robotic spine surgery. Berikut ini sekilas profil Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine dan empat dokter yang sudah bisa menggunakan robot navigasi untuk operasi tulang belakang 1. Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine merupakan Dokter Spesialis Bedah Ortopedi di Eka Hospital BSD. Beliau sudah memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun sebagai dokter ortopedi Konsultan Tulang Belakang. Beliau juga menjabat sebagai chairman dari tim dokter ortopedi di Gatam Institute. Prestasi Dr. Luthfi Gatam dan tim di Gatam Institute sudah menangani lebih dari 1000 kasus operasi tulang belakang dalam kurun waktu 8 bulan terakhir. 100 kasus operasi tulang belakang baik skoliosis dan saraf kejepit HNP telah menggunakan instrumen robot navigasi dengan tingkat keberhasilan operasi 100 persen. Dr. dr. Luthfi Gatam, K Spine mendapatkan gelar Dokter Spesialis Ortopedi di Universitas Indonesia. Beliau kemudian menyelesaikan Program Studi Doktor Ilmu Epidemiologi dengan Tesis tentang Skoliosis di Universitas Indonesia. Beliau memiliki banyak pengalam berorganisasi hingga menjadi pembicara tentang masalah tulang belakang baik skala nasional maupun internasional. 2. dr. Phedy, K Spine dr. Phedy, K Spine merupakan salah satu Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang di Eka Hospital BSD. Dr. Phedy, K Spine sebagai tim dokter operasi skoliosis Gatam Institute sudah sangat berpengalaman dalam menangani operasi kelainan tulang belakang yang satu ini. dr. Phedy, K Spine menamatkan pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Indonesia. Beliau juga melanjutkan spesialis Ortopedi di universitas yang sama. Beliau juga menambah ilmunya dalam spesialis tulang belakang dengan mengikuti berbagai macam fellowship. 3. dr. Harmantya Mahadipta, K Spine dr. Harmantya Mahadhipta, K Spine merupakan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang di Eka Hospital BSD. Beliau memiliki keahlian khusus untuk menangani masalah kesehatan pada tulang belakang baik dengan tindakan medis operasi maupun non-bedah. Salah satu teknik pengobatan yang didalami beliau adalah Endoscopic Spine Surgery. dr. Harmantya Mahadhipta, K Spine merupakan lulusan pendidikan kedokteran umum dan spesialis Orthopedi dan traumatologi di Universitas Indonesia. Beliau menjadi Konsultan Tulang Belakang setelah mengikuti fellowship di Universitas Indonesia dan Hiroshima di Jepang. Beragam pelatihan baik di dalam negeri maupun luar negeri juga kerap diikuti. 4. dr. Syafrudin, K Spine dr. Syafrudin, K Spine merupakan dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi Konsultan Tulang Belakang di Eka Hospital Pekanbaru. Beliau tergabung dalam tim dokter operasi tulang belakang Gatam Institute Pekanbaru yang memiliki keahlian dalam menangani nyeri saraf kejepit. Tindakan medis yang jadi kompetensinya antara lain operasi skoliosis, operasi saraf kejepit dan tindakan PELD yang minim sayatan. dr. Syafrudin, K Spine merupakan lulusan Kedokteran Umum dan Pelatihan Orthopedi di Universitas Padjajaran di Bandung. Beliau juga aktif mengikuti pelatihan dan fellowship untuk menunjang keilmuannya sebagai dokter ahli spine. 5. dr. Ricky Hutapea, K Hip dan Knee Pusat ortopedi dan tulang belakang Gatam Institute ini ada di seluruh jaringan Eka Hospital seperti di BSD City, Cibubur, Bekasi dan Pekanbaru. Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.Berikutini beberapa pilihan Dokter Spesialis Ortopedi di Mitra Keluarga: dr. Fachrisal Ipang, Sp.OT (K)SPINE, Dokter Spesialis Orthopedi ahli Spine (tulang belakang) Mitra Keluarga Kemayoran. dr. Yanuar Cahyadarma, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hand and Microsurgery Mitra Keluarga Pondok TjandraDokter spesialis ortopedi memiliki peran penting dalam mengatasi masalah tulang dan sendi, misalnya cedera atau patah tulang. Namun, perannya tidak hanya sebatas itu, ada berbagai tugas dan kompetensi lain yang dimilikinya. Apa itu dokter ortopedi? Dokter ortopedi atau lengkapnya dokter spesialis ortopedi dan traumatologi adalah dokter yang memiliki spesialisasi untuk merawat penyakit-penyakit yang terkait dengan sistem muskuloskeletal, seperti tulang, sendi, otot, ligamen, tendon, dan saraf yang berhubungan dengan sistem gerak manusia. Profesi yang juga sering disebut dokter spesialis tulang ini memiliki sejumlah tugas yang meliputi Mendiagnosis dan mengobati kondisi yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal Membantu proses pemulihan pasien, misalnya agar mendapatkan kembali kemampuan gerak, kekuatan, jangkauan gerak, dan fleksibilitasnya setelah cedera atau operasi Membuat strategi untuk mencegah cedera atau menjaga agar kondisi kronis tidak memburuk. Di Indonesia, dokter ortopedi memiliki gelar Untuk bisa mendapatkan gelar ini, seseorang harus menempuh pendidikan dokter umum terlebih dahulu. Setelah itu, barulah ia bisa mendaftar untuk melanjutkan pendidikan spesialis ortopedi. Sebagian dokter ortopedi adalah generalis, tapi ada juga yang fokus pada bagian tubuh tertentu. Beberapa subspesialisasi dari dokter SPOT adalah sebagai berikut Tulang belakang Pinggul dan lutut Tangan, ekstremitas atas, dan bedah mikro Bahu dan siku Kaki dan pergelangan kaki Cedera olahraga Ortopedi anak Ortopedi onkologi Trauma lanjutan. Kasus yang paling sering membuat seseorang datang ke dokter ortopedi adalah patah tulang. Namun kondisi lain seperti skoliosis, nyeri punggung, hingga kanker, juga bisa diatasi oleh dokter ahli tulang. Jenis penyakit yang ditangani oleh dokter ortopedi Dokter ortopedi dapat menangani masalah nyeri sendi Dokter ortopedi memiliki kompetensi untuk menangani semua penyakit yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal. Kondisi ini bisa sudah ada sejak lahir, akibat cedera, atau muncul seiring bertambahnya usia. Beberapa penyakit yang biasa ditangani oleh ahli ortopedi, antara lain Patah tulang Nyeri otot Nyeri sendi Sakit punggung Sakit leher Nyeri bahu Carpal tunnel syndrome Cedera tendon atau ligamen, seperti keseleo, tendonitis peradangan tendon, dan cedera ligamen lutut anterior ACL Radang sendi atau arthritis Kelainan bentuk kaki atau tangan seperti tulang yang melengkung, seperti club foot Cerebral palsy Infeksi tulang Displasia pinggul Distrofi otot Neurofibromatosis Osteoporosis Skiatika linu panggul Kelainan tulang belakang Penyakit tulang bawaan pada anak, misalnya skoliosis Tumor tulang Kanker tulang. Untuk mengatasi penyakit pada sistem muskuloskeletal, dokter bisa melakukan berbagai perawatan. Namun secara garis besar, penanganan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu perawatan non-invasif tanpa operasi dan operasi. Baca Juga Kenali 6 Penyakit Sendi yang Bisa Sebabkan Nyeri hingga Mengganggu Aktivitas Tindakan medis yang dilakukan oleh dokter ortopedi Umumnya, dokter akan menyarankan perawatan tanpa operasi terlebih dahulu jika memang masih memungkinkan. Misalnya, pada kondisi infeksi, nyeri, atau bengkak di area tulang, sendi, otot, atau ligamen, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk meredakannya. Obat yang umum diberikan adalah pereda nyeri dari golongan anti-inflamasi nonsteroid AINS atau kortikosteroid untuk kondisi yang lebih parah. Dokter juga dapat memberikan penyesuaian aktivitas dan pola makan untuk pasien supaya penyembuhannya bisa berlangsung dengan baik. Apabila kedua tindakan tersebut tidak memberikan hasil optimal, dokter spesialis ortopedi dapat melakukan tindakan medis sesuai dengan gangguan yang dialami oleh pasien. Beberapa antaranya meliputi 1. Pemasangan alat medis Pada kondisi cedera, seperti terkilir, dokter mungkin akan memilih perawatan dengan cara imobilisasi alias memasang alat supaya area tubuh yang sakit tidak banyak bergerak dan cepat sembuh. Contoh alat dan bahan yang biasanya dipasang bisa berupa gips, splints, serta orthopedic braces alat penyangga yang dipasang di tubuh. 2. Fisioterapi Dokter ortopedi dapat menganjurkan fisioterapi Prosedur fisioterapi berujuan membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari setelah operasi, cedera, kecelakaan, atau sakit yang mempengaruhi sistem muskuloskeletalnya. Contoh beberapa perawatan dalam fisioterapi meliputi Terapi panas dan dingin, yakni menggunakan cryotherapy terapi dingin dan termoetrapi terapi panas untuk mengobati nyeri dan pembengkakan muskuloskeletal Terapi olahraga, dengan melakukan latihan penguatan, mobilitas, atau keseimbangan bersama dengan terapis Traksi, yakni menghilangkan tekanan dari sendi yang tertekan atau rusak dengan menggunakan peralatan atau tangan terapis Terapi laser atau terapi cahaya, yang memakai laser tingkat rendah atau cahaya untuk meningkatkan kinerja otot, mengurangi kelelahan otot, serta memungkinkan perbaikan otot setelah cedera 3. Arthroplasty Arthroplasty adalah operasi penggantian sendi pada sendi yang telah rusak atau sakit biasanya akibat arthritis dengan sendi buatan. Prosedur ini biasa dilakukan untuk menangani sendi pada pinggul atau lutut. 4. Arthroscopy Arthroscopy adalah operasi menggunakan arthroscope yang berbentuk seperti selang dengan kamera di ujungnya, sehingga dokter tidak perlu membuat sayatan terlalu besar. Prosedur ini umumnya dilakukan untuk mendiagnosis gangguan sendi atau mengobati ligamen robek. 5. Operasi patah tulang Pada kondisi patah tulang yang parah, dokter biasanya akan melakukan operasi pemasangan pin, sekrup, ataupun kawat agar dapat kembali menyeimbangkan posisi tulang hingga tulang baru bisa tumbuh. Setelah operasi perbaikan patah tulang, sebagian besar pasien kehilangan kekuatan otot dan rentang gerak di area yang terpengaruh. Jadi, dokter akan merekomendasikan fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan otot, gerak sendi, dan kelenturannya. 6. Operasi cangkok tulang Operasi cangkok tulang dilakukan untuk memperkuat atau mengganti tulang yang rusak akibat penyakit karena tubuh pasien tidak mampu menghasilkan tulang baru dengan Dalam tindakan medis ini, dokter spesialis tulang dapat menggunakan tulang yang diambil dari bagian lain di tubuh pasien atau pendonor untuk ditransplantasikan. 7. Operasi penyatuan tulang belakang spinal fusion Operasi penyatuan tulang belakang bertujuan mengatasi kondisi seperti skoliosis, cedera leher ataupun cedera tulang Dokter bedah ortopedi akan menyatukan dua ruas tulang belakang atau lebih untuk memperbaiki gangguan, sehingga memungkinkannya untuk sembuh dan menyatu sebagai tulang yang padat. 8. Osteotomi Prosedur osteotomi oleh ahli ortopedi Osteotomi adalah prosedur yang melibatkan pemotongan bagian tulang tertentu, lalu memperbaiki posisinya. Dokter ortopedi terkadang dapat menggunakannya untuk menangani radang sendi. 9. Perbaikan jaringan lunak Dokter spesialis ortopedi juga dapat melakukan perbaikan jaringan lunak pada pasien. Jenis prosedur ini digunakan untuk memperbaiki otot, ligamen, atau tendon yang rusak parah agar dapat kembali berfungsi. 10. Carpal tunnel release Carpal tunnel release adalah operasi memotong ligamen di carpal tunnel, sehingga mengurangi tekanan pada saraf median dan rasa sakit akan hilang. Sesuai namanya, prosedur ini bertujuan menangani sindrom carpal tunnel syndrome. Baca Juga Obat Nyeri Tulang Paling Ampuh Berdasarkan Penyebabnya Itulah sederet tindakan medis yang bisa dilakukan oleh dokter ortopedi. Dokter akan menentukan jenis penanganan yang sesuai dengan kondisi Namun, kamu tidak harus menunggu sakit sebelum ke dokter spesialis tulang. Kamu juga bisa datang untuk berkonsultasi sesuai kebutuhan, misalnya menanyakan jenis latihan untuk menguatkan otot dan sendi, atau mencegah cedera saat berolahraga. Untuk memastikan apakah kamu perlu ke dokter ahli tulang apa tidak, kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter umum secara online terlebih dulu di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!